Home / Berita Umum / Anggota III BPK Achsanul Qosasi Mengemukakan Lembaganya

Anggota III BPK Achsanul Qosasi Mengemukakan Lembaganya

Anggota III BPK Achsanul Qosasi Mengemukakan Lembaganya – Tubuh Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menginformasikan hasil pengecekan pada neraca keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sesudah saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah alias Lebaran.

Neraca keuangan dikontrol BPK dikarenakan perlihatkan keganjilan dari bagian pendataan piutang berubah menjadi penghasilan.

Anggota III BPK Achsanul Qosasi mengemukakan lembaganya udah mulai mengerjakan pengecekan pada neraca keuangan Garuda Indonesia sejak mulai dua minggu paling akhir. Pengecekan dilaksanakan lewat bermacam stage, dimulai dengan menyurvei kapasitas Kantor Akuntan Publik (KAP) yg mengaudit laporan itu.

Lalu, BPK sudah wawancarai barisan direksi Garuda Indonesia serta PT Mahata Aero Technologi bertindak sebagai faksi yg berperan dalam hadirnya piutang yg diperoleh maskapai nasional itu. Tidak hanya itu, auditor keuangan negara itu pula ikut berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, Bursa Resiko Indonesia (BEI), serta Otoritas Layanan Keuangan (OJK).

“Kami udah dapatkan kabar yg komplet, seterusnya baru kami umumkan. Mungkin lima hari sesudah Lebaran,” kata Achsanul di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/5).

Walau demikian, Achsanul malas berikan kisi-kisi sehubungan hasil penemuan sesaat yg sukses diperoleh BPK, apa penataan neraca keuangan udah sama ataukah malahan melanggar aturan akuntansi keuangan negara.

Di lain bidang, dia tekankan sekalinya ada keganjilan yg diketemukan, karena itu nanti BPK akan memberi saran sehubungan perbaikan-perbaikan yang wajib dilaksanakan maskapai nasional itu.

“Janganlah tanda-tanda dahulu, saya pingin menyeluruh. Pokoknya kelak kami akan berikan neraca keuangan Garuda itu harus diperbaiki atau udah dipandang cukup demikian,” ujarnya.

Sesaat, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengemukakan udah berkomunikasi dengan beberapa pihak sehubungan, termasuk juga OJK. “Tetapi kami masih memahami level dari katakanlah sinyal petik ‘yang mungkin berlangsung, lebih ini perusahaan terbuka. Kelak selekasnya diinformasikan,” ujarnya.

Awal kalinya, neraca keuangan Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) itu pernah jadi pembicaraan sebab dipandang ganjil. Ini bikin dua komisarisnya malas membubuhkan tanda-tangan pada laporan itu.

Laporan itu dipandang aneh sebab perusahaan pelat merah itu sukses menyulap kerugian berubah menjadi laba bersih sebesar US$809,84 ribu atau sama dengan Rp11,33 miliar.

About penulis77